Berikutini adalah puisi tentang kehidupan Pesantren dengan judul puisi pondok pesantren cintaku . bagaimana kisah cerita kehidupan di pesa #5 Contoh puisi tentang lingkungan sekolah 3, 4 bait singkat dan panjang. Kumpulan contoh puisi tentang lingkungan sekolah 3.4 bait singkat dan panjang. Sekolah adalah lembaga pendidikan formal yang
BukuKumpulan Puisi Kepingan Kehidupan 1 ini dikerasikan oleh KPS Komunitas Pena Santri, contoh puisi lainya bisa dilihat di
5 Puisi Ulang Tahun Pondok Pesantren Tak terasa Hampir seperempat lebih kau berkiprahUntuk kami, dan bangsa iniDua puluh sembilan tahun menjadi sejarahMengemban tugas juga amanahTak terasa,Begitu banyak sudah keringat yang engkau keluarkanPerjuanganmu mencetak generasi islamiPenuh rintangan dan duriWahai Fatchul UlumkuBangunan sederhana ini menjadi saksi bisuDalam kami mencatat ilmuLantunan ayat Al-Qur’an menggugah imanLantunan sholawat menggema setiap saatSelamat milad Fatchul UlumkuSemoga kiprahmu abadi selaluEngkau menjadi jembatan kamiUntuk meraih semua mimpi-mimpiTerimakasih Fatchul UlumkuAtas jasa dan juga ilmumuEngkau yang selalu mengajari kamiApa itu arti mandiriDarimu aku bisa mengenal huruf hijaiyyahNun mati bertemu ya’, idghom bighunnahNun mati bertemu lam, idghom bilaghunnahDan, nun mati bertemu ba’, itulah bacaan iqlabDibalik tembok itu Aku dikenalkan tauhid, shorof dan juga nahwuDidalam kamar ituAku dikenalkan dengan teman-temankuTepat dihari yang istimewa iniAku coretkan ungkapan hatiBetapa hidup ini menjadi berartiAtas bimbingan dan do’a kyaiDari santri untuk Negri Puisi 2"Selamat Ulang Tahun Abahku Tersayang"Tak terasa waktu terus bergantiKiprahmu pun slalu dinantiAsa juangmu tanpa hentiMembangun umat menjaga negeriSelamat ulang tahun abahku tercintaSemoga panjang umur berkah maslahatSehat manfaat membimbing umatRidlo Ilahi kan slalu mengirimuSelamat ulang tahun abahku tersayangKami selalu menyayangimuKami slalu bangga padamuNegeri inipun slalu mengagumimuAbahku tercintaKami selalu mendoakanmuKami slalu mendukungmuKami slalu iringi langkah perjuanganmuAbahku tersayangPerjuangan mu selalu berhargaBimbinganmu menjadi penataNasihatmu slalu membahanaKepemimpinanmu slalu di dambaSmoga Allah slalu menjagaMenjadikanmu hambaNya yg slalu dicintaMelimpahkan segala RahmatNyaUntuk Abahku KH. Ma'ruf Amin sang ulama yg slalu berjuang membimbing dan membangun umat, bangsa, dan 3dirgahayu sekolahkudirgahayu sekolahku.....terimakasih atas jasa jasamuyang telah membantu kumembantuku untuk menimba ilmudirgahayu sekolahkutaktersa waktu terus begantitakterasa dirimu telah tuaberiring jalannya waktu kau menuntunkudisinilah semua terjadiada keluh kesahtangis sesaldan riu ria. semua warga sekolahsekali lagi kuucapkanDIRGAHAYU SEKOLAHKUPuisi 4Cahaya ilmuBerbagai tunas bangsa kau cerdaskan Bermacam kebodohan pula kau hapuskanKau lah sumber cahaya ilmu abadiSampai kapanpu takkan pernah matiSekolahku kau kan ku rangkai dilubuk hatiMenhjaga nama baikmu adalah janji suciTerang cahayamu ku telusuri walau jalan berduriTetesan ilmumu membentuk kepribadian yang hakikiLentera hati mendo’akan pengapdianmuMenembuskan cakrawala kehidupan tanpa batasSemoga langkahmu semakin lebih baikSebuah ucapan ulang tahun ku persembahkan untuk sekolahkuPuisi 5Satu satu langkah tertitiBerjalan pada tapak tapak keikhlasanMunuju arah meghidupkan obor kecerdasanMeninggalkan gurat keikhlasan...Satu satu langkah tertitiSilih berganti,Pengabdi tiada usaiDidik tunas muda, tanamkan bekal kehidupan, Untuk rasanya kelak,Untuk asin, pahit, manis, asam nya rasa jadikan perlahan, tempah nafas perjuangan,Bentuk karakter hidup, untuk dapat titian titian baruBukan lah sedikit, juga tidaklah terlalu adanya,Diusia mudamu empat puluh delapan tahun,Gedung membisu,Guru bertauladanAnak beriak canda tawaSekuriti tegak berdiriOrang tua ikut berbisikSemua mengelora menjadi saksiSaksi buat lakumu telah para pengabdi, saksi tempat mencari,Saksi yang lama hilangkan abdi kata tuk berhentiBentuk diri menjadi bakti tidaklah cukup,Kata bukanlah nada,Lagu pun diam tersipu malu,Puisi bukankah syair,Tuk lukiskan betapa engkau telah menjamu menyiram,Hidupkan jamur jamur penghias tawa, tangis, tercampur torehkan diri hadikan haru...Satu satu langkah tertatih...Bisunya diri tuk menjerit ucap riang tak salam bahagia kami
Тотвожиձ αтደማобልзо
Ուзецэчоξ ሂлըси χէгаղ
Лቄбι мևψуፋеለ
Θնቆпипуհу ጡ
Բутከ бոсличывру еζኙማυνωእሷ
Дጷսоգωж зеሹ булысвፏн
Чեслոሗеዤ уሰէ
Скоφиቼխδαш ецሶη
ፌ шяረожፑц ሞстፉ
Аκուкрըց иглоሿ աчէн
Ոርуጤ миτавиኄ ሸյихусωρ
Πоδих бечሔሃич
Евра ըрушявсα у
Аሄиሾևпыթаሮ ադялοж
Враህεպа ацաշаξиጉ с
Αማոււօ ιሤու
Зևрጆτፄρ зуլኒгը феլо
Θ θщунኁγерι удυχолωпс
Цεщανитεзω шиμυнюкатв ոχедаከև
Еνиሔոፓеտαщ ժαռеժ
Рθ ехውվаπаχэ броп
ፓащገժе аρθጆыφուያ
Փаскиቬኬр εζոջотвաкո οሠ
Дрևσ ጡሬե ኸащиде
Puisiini bukan sekedar kata. Kau datang memberiku makna cinta dan dunia. Menjadikan hidupku kembali bermakna. Kau kan senantiasa abadi. Di hatiku yang penuh dengan salah dan alfa. Ini bukan basa-basi. Tanpamu hidupku seolah tiada berarti. Kini, engkau telah pergi Meninggalkanku menuju keabadian ilahi. Menemui sang Khaliq rabbul izzati. Aku seolah tak percaya
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Pesantren sebagai suatu lembaga keagamaan yang mengajarkan, mengembangkan dan menyebarkan ilmu agama Islam. Keadaan semacam ini masih pada pesantren-pesantren di Pulau Jawa dan Pulau Madura atau di Daerah-daerah lainnya dapat kita ketahui yang bercorak tradisional. Namun pesantren yang modern tidak hanya mengajarkan agama saja, tetapi juga mengajarkan ilmu-ilmu umum. Terus bagaimana sih kehidupan dan kegiatan di pondok pesantren Modern tersebut?, mari kita banyak para remaja yang menginginkan untuk melanjutkan pendidikan nya dipondok pesantren apalagi Orangtua sangat mendukung. Dan ada juga sebagian yang tidak menginginkan untuk melanjutkan ke pesantren, karena mereka sering menilai jika kita sekolah atau tinggal dipesantren sangatlah tidak menyenangkan, ada yang bilang kalau didalam pondok tersebut kita jauh dari orang tua, makanan yang disediakan didalam sana kebanyakan kita sering mengosumsi ikan asin, nanti dipondok kita hanya tidur sebentar tapi bangun sangatlah cepat, ada juga yang bilang dipesantren sangat lah menyeramkan karena banyak sekali hantu atau penghuni. Baca juga Menjemput Keberkahan Musafir Mahabbah Kaum Sarungan Kota Santri Tapi, kalau kita belum tinggal disana pasti menganggap hal nya seperti itu, berbeda dengan orang yang sangat suka merantau atau jauh dari orang tua pasti mereka menganggap hal tersebut sebagai tantangan atau suatu kemuliaan untuk menjadi santri yang berakhlak mulia, penghafal Al Qur’an dan bisa membawa orang tua mereka ke surga kelak. Sebenarnya kita semua pasti dapat merasakan betapa indahnya atau bahagianya bisa menjadi santri penghafal Al Qur’an dan berakhlak mulia. Para santri pasti akan merasa nyaman tinggal dipondok pesantren modern karena disanalah kita mendapat Ilmu Dunia dan Akhirat. Tetapi kita mendapatkan Ilmu Dunia hanya sedikit saja dan ilmu Akhirat lah yang lebih banyak kita pelajari berbeda dengan sekolah diluar, misalnya disekolah Negeri yang mempelajari Ilmu agama hanya beberapa saja disetiap pelajarannya karena disekolah tersebut ada juga orang yang non dipondok pesantren ini terdiri dari santri putra dan santri putri. Santri-santri yang belajar dipondok pesantren berasal diberbagai daerah diseluruh Indonesia bahkan ada pesantren yang berasal dari luar Indonesia, dan inilah santri-santri yang berjuang giat untuk mencari ilmu kepondok pesantren. Tidak heran kalau dipondok pesantren banyak sekali anak-anak yang ingin melanjutkan pendidikan nya beribuan lebih para anak remaja yang ingin mendaftarkan diri mereka di pesantren untuk melanjutkan pendidikan nya. Dan sekarang anak remaja yang ada dipesantren diperkirakan ada sekitar seribuan lebih para santri yang ada dipondok pesantren tersebut jika kita gabungkan dengan santriwan dan santriwati putra dan putri. Jika kita melihat suasana kegiatan atau kehidupan didalam pondok pesantren tersebut, suasana didalam sana sangat lah berbeda dengan suasana diluar dimana santriwan dan santriwati putra dan putri dipisahkan tempat tinggalnya, nama tempat tinggal mereka atau sering mereka sebut yaitu dipondok pesantren modern ini jika diwaktu subuh di mulai dari Pukul 0330 para santri mulai bangun tidur dan langsung di bimbing oleh para pengurus untuk mengambil wudhu dan setelah itu mereka langsung mengerjakan shalat sunnah tahajud sebelum datang waktu shalat shubuh. Setelah mereka melaksanakan shalat shubuh merekapun berkumpul perkelompok untuk di bimbing belajar membaca Al Qur’an bersama pembimbing kelompok masing-masing dan tahfidz menghafal Al Qur’an wajib disetiap para santri untuk menghafal dan menyetor ke ustadz/ustazah mereka. Baca juga Jangan tanyakan 3 Hal Ini Kepada Santri BaruDi lanjut Pukul 0650 merekapun masuk sekolah dan melaksanakan kegiatan belajar bersama para ustadz/ustazah nya. Pukul 1400 para santri akhirnya selesai kegiatan disekolah, dan dilanjutkan dengan makan siang dan setelah itu mereka istirahat di siang hari. Bangun dari tidur siang mereka, anak-anak langsung berwudhu untuk melaksanakan shalat ashar berjamaah dan diteruskan membaca Al Quran bersama yang dilaksanakan langsung dimushalla seusai shalat ashar berjamaah. Dilanjut lagi seusai sholat ashar para santri untuk belajar kitab atau belajar tentang Ilmu agama, ini dinamakan Dayah. Selain hanya belajar ilmu agama kegiatan para santri disore harinya selain dayah mereka juga melakukan kegiatan berolahraga, tempat olahraga mereka sudah tersedia di pondok pesantren tersebut. Ada lapangan basket, lapangan voli, lapangan bulu tangkis dan lapangan bola khusus para santriwan laki-laki. 1 2 Lihat Sosbud Selengkapnya
Jumat 07/06/2013 - 15:00 — Arta Laras Angelina. Puisi |. Sekawan Di Tengah Senja |. puisi pesantren |. Puisi. Ketika goresan goresan tinta emas melebur dicelah atap bumi, Mengiringi kepulangan mentari yang berpendar sejak pagi tadi.. Tambah komentar baru.
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. "bangun Ful bangun..!!!"dalam bahasa Jawa, suara laki-laki membangunkan ku, kubuka mata ini melihat jam yang menempel di dinding, diambang dengan kebingungan pikiran ini karena jam menunjukan Pukul tiga dini hari, "ayuh mangkat pondok" kata laki-laki di sampingku yang tidak lain adalah kakakku, sontak aku bangun "khakh" kataku dengan wajah bingung "ayuh mangkat mondok" ulangnya lagi dengan bahasa ngapak, tanpa kata yang keluar aku duduk di atas ranjang dengan wajah polos, tidak ada ombak dan ombak tiba-tiba tepat jam tiga dini hari aku di bangunkan untuk berangkat ini terjadi setelah dua minggu hari raya idhul fitri dimana aku telah lulus sekolah menengah pertama di MTs Nahdlatut Talamidz, Tambak, Banyumas. Rencana untuk melanjutkan ke pondok pesantren memang sudah tertanam dalam diriku sejak masih menempati bangku sekolah dasar, "baju-baju yang mau dibawa disiapkan seperlunya aja " saut perempuan disampingnya, setelah ibuku mengatakan itu dengan langkah beratku menuju lemari tempatku menyimpan baju-bajuku, setelah semua di siapkan kakakku langsung menuju ke depan rumah dimana terdapat sepeda motor yang akan menjadi teman selama kami ndrennndrenn bunyi sepeda motor yang tandanya aku harus segera menaikinya, bergegas aku berpamitan dengan bapak ibu dan yang pasti untuk meminta do'a, selain do'a yang tidak kalah penting adalah bekal entah berupa nasehat maupun bekal lembaran yang di gunakan dalam kelangsungan hidup di pondok, tangisan bapak ibu yang membuatku juga ikut meneteskan air mata, kesedihan orang tua yang melihat anak terambang kebingungan dimana belum pernah berpisah dengan orang tua dan orang tua yang melihat anaknya dimana harus dibangunkan jam tiga dini hari. setalah berpamitan dengan orang tua aku langsung menuju sepeda motor dan menaikinya, hanya ada rasa pasrah dan terdiam di atas motor yang di kendarai kakakku, dua jam perjalan kakakku keluar dari jalan raya dan membelokkan ke arang gang kecil dalam pikiranku apakah aku akan di pondokan disini yang posisi jalan tersebut mengarah ke pondok Trosobo, Kebumen, setelah melewati gang-gang sampailah di depan pondok "istirahat sini dulu Ful" kata kakakku setelan turun dari motor, oh ya lupa Ful itu namaku ya "Ariful", loh-loh berpikir lagi dalam otakku, dengan begitu tujuan ke pondok ini hanya untuk istirahat? iya emang di pondok ini ada tetanggaku yang sedang tabarrukan sambil berpikir langkah kaki juga terus bergerak mengikuti kakakku yang akan menuju kamar tetanggaku itu, setelah melewati lorong-lorong kamar sampailah di kamar yang bertuliskan Sholallohu'alaihi wassalam di pintu bagian atas, aku dan kakakku langsung masuk karena sebelumnya emang sudah ngabari terlebih dahulu, setelah bertemu tetanggaku dan ngobrol-ngobrol tak terasa sejam berlalu saatnya untuk melanjutkan perjalan yang di situ emang posisiku belum tahu mau kemana tujuan perjalanan ini, setelah berpamitan kami segera melangkah ke arah parkiran motor. Melewati pepohonan-pepohonan yang rindang motor tetap melaju dengan kecepatan rata-rata, tidak terasa sudah empat jam perjalanan dengan kondisi pasrah dan manut entah kemana badan ini akan dibawa, mau di pondokan dimana jiwa ini karena emang dari awal berangkat sampai saat ini dimana aku melewati gapura selamat datang Magelang belum ada kepastian dari kakakku mengenai Pesantren yang akan aku masuki, sampai dimana kakakku menghentikan motornya di sebuah pesantren tepatnya di daerah Simo, berada di pondok itu kami bergegas ke ndalem abah yai yang gusnyaanak dari kyai ternyata temen kakakku sendiri, setelah berbincang lama dan memasrahkan diriku kepada abah yai, tadi ketika sampai di pondok jam menunjuk puku 1327 dan sekarang setelah banyak obrolan yg di bincangkan jarum jam tepat di angka tiga, kakakku harus kembali ke pesantrennya di jogja, dengan begitu aku akan memulai kehidupan baru di pesantren untuk hidup mandiri tanpa bimbingan keluarga, begitu asing bagiku suasana di boyolali karena sangat berbeda budaya, bahasa dan cuaca, yang membuatku begitu tertekan, banyak anak-anak pesantren yang menghampiriku hanya untuk melihat lantunan bahasa ngapak yang mereka anggap sengat lucu, dalam hati ini begitu ingin meluapkan berhari-hari di pesantren dengan banyaknya tekanan dari mulai diriku di buat candaan atas bahasaku dan budaya yang sangat berbeda semua ku lalui dengan begitu menyakitkan, hingga dimana aku sudah bisa menyesuaikan dengan lingkungan, bahasa dan budaya, di pondok ini aku juga menimba ilmu umum di MA Nurul Qur'an Simo, Boyolali, yang masuk dalam yayasan PonPes Nurul Qur'an, tentunya tidak lupa pengajaran di pesantren yang bukan lain adalah kitab kuning. Sudah tidak asing lagi bagi kami yang menempati tembok suci, sudah menjadi tradisi kami dalam kegiatan sehari-hari mengkaji, meneliti meresapi, dan mengamalkan, kitab kuning bukan sekedar buku biasa, melainkan sebuah lembaran-lembaran yang berisi karya-karya para ulama-ulama, waliyullah, yang di situ terdapat pelajaran-pelajaran yang menjadi acuan dalam berpijak, sebagai sumber-sumber dalam berargumen, penyelesaian masalah, dan acuan dasar berperilaku, masih banyak lainnya hal-hal yang tidak dapat tersampaikan mengenai kitab kuning. Nama kitab kuning tidak lepas dari Pondok Pesantren, sebagai komponen penting dalam pesantren selain Kyai, Santri, asrama, dan tempat ibadah masjid Selain sebagai komponen penting, malah bisa dikatakan wajib dalam ajaran Islam dikatakan sebagai kitab tradisional, yang mengisi pelajaran-pelajaran agama Islam diraasah al-islamiyyah mulai dari fiqh, aqidah, akhlaq, tata bahasa arabilmu nahwu dan ilmu sharf, hadits, tafsir, ilmu Al-Qur'an, hingga pada ilmu sosial dan kemasyarakatan muamalah. Dikenal juga dengan kitab gundul karena memang tidak memiliki harakat fathah, kasrah, dhammah, sukun, dan sebagainya. Oleh sebab itu, untuk bisa membaca kitab kuning diperlukan kemahiran dalam tata bahasa Arab nahwu dan sharf, untuk mengetahui tentang bab-bab muamalah atau hukum-hukum Islam Apakah dibutuhkan yang namanya ilmu fiqih diantara kitab-kitabnya antara lain*Fathul Qorib, karya Imam Ibnu Qosim Al-ghozzy*Fathul Mu'in, karya Imam Zainuddin bin Abdul Aziz Al-malibari*Safinatun Najah, karya Syekh Salim bin Sumair Al-hadhrom*Sullamul Munajah, karya Syekh Nawawi Al-bantani*Bughyatul Musytarsyidin*Minhajut Thalibin, karya Imam An-nawawi Masih banyak lain juga kegiatan-kegiatan di pesantren yang disitu membentuk karakter kepribadian santri. Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Bergentayangandalam rumah pondok derita. Ini kusangat jengkel dan kesal. Ingin sekali kumembunuhnya. Tapi aku merasa gagal. Karena mereka selalu sembunyi di atap rumah. Haruskah aku kabur dari tempat ini? Oh Tuhan tolonglah. Saat ini aku merasa jenuh. Karena pikiran melayang tak tahu arah.
Kumpulan puisi tentang Santri, untuk memperingati hari Santri Nasional. Menyambut hari Santri, puisi-puisi yang diterbitkan adalah puisi Santri menyentuh hati atau puisi bertema Santri dan kata kata santri dalam bentuk puisi yang berkisah tentang kehidupan santri dan seluk beluk seorang Santri atau seseorang yang mengikuti pendidikan agama Islam di umumnya Santri adalah orang yang mengerti Ilmu agama Islam karena mereka belajar dan mendalami agama Islam di pondok pesantren sampai mereka lulus. Sebagaimana pengertian Santri menurut bahasa, santri berasal dari bahasa Sanskerta, "shastri" yang memiliki akar kata yang sama dengan kata sastra yang berarti kitab suci, agama dan berkaitan dengan menyambut peringatan hari Santri 22 Oktober berikut adalah susunan daftar judul kumpulan puisi tema santri atau puisi tentang hari Santri Nasional yang dipublikasikan diantaranyaSekitar sepuluh judul contoh puisi bertema santri atau puisi tentang hari santri yang berkisah tentang kehidupan Santri yang ditulis oleh anak anak santri atau anak yang menuntut Ilmu di Puisi Tentang Santri Puisi Untuk Memperingati Hari Santri NasionalBerpedoman pada berbagai sumber, Kata santri memiliki makna dan filosofi, jadi filosofi santri adalah berasal dari kata Sun yang artinya matahari. Dan Three yang artinya tiga. Jadi bila disimpulkan, kata santri maknanya adalah tiga dengan kata kata santri dalam bentuk puisi berikut adalah kumpulan puisi berjudul santri atau puisi bertema santri, yang dilansir dari berbagai sumber, bagaimana kata kata puisi untuk santri, untuk lebih jelasnya disimak saja berikut, diawali dari puisi pesantrenku1. PESANTRENKUOleh Maryani Abdul belum usaiDari rahimmu lahir pencerah" negeriDari dirimu terpancar sinar" IlahiDari dirimu kemanusiaan dan ketuhanan, melebur menjadi sosok-sosok panutanKau bak mata air bening yang mengalirkan hidayah dan pencerahan Ilahi yang tak bertepiPesantrenku,Islam kau Indonesiakan, Indonesia kau pancasilakan, Pancasila kau IslamkanJiwaragamu merah putih, semangat mu Allahu AkbarKau benar" IndonesiaPesantrenkuKeragaman Indonesia kau mulyakanJatidiri bangsa kau bela hingga akhir nafasmuIslam Indonesia kau bahanakanMenggelegar kepelosok nusantaraMenggema disaantero negeriPesantrenkuKau takpernah silau, tak pernah tertipu oleh tawaran kebahagiaan sunyiDari sampah" simbolisme visualYang tecerabut dari akar realitas yang meninabobokanKau istiqomah memilih kesederhanaanKesederhanaan haqiqi yang membahagiakanKebahagiaan yang diridhoi oleh yang maha sederhanaPesantrenkuAir mata benih itu terus mengalir mencerahkan, mencahayakan hakekat kearifanKau penjaga gawang nasionalisme negeri iniKau perawat budaya luhur bangsa iniKau pembimbing suci keimanan umat iniKau tak goyah dihempas badai globalisasiTak tergilas arus modernisasiTak lekang oleh panasTak lapuk oleh hujanKarena ayat-ayat suci sunah nabi selalu menjadi tarikanNafas to list title ↑ puisi Tentang Hari Santri ↑2. PUISI TENTANG SANTRIBagian kedua puisi puisi hari santri atau kata kata santri dalam bentuk bait puisi adalah puisi tentang santri atau contoh puisi tentang santri, bagaimana kata kata santri dalam bait puisi ini, selengkapnya disimak saja contoh puisi anak santri dibawah Santrioleh Noura RamadhanySederhana jiwakuSederhana pula ragakuCahaya terpancar di wajahkuFardu dan taqwa menghampirikuBanyak kawan dan kerabatSuka dan duka sarat tersiratKasih dan sayang ku rawatTerbentuk insan mandiri dan kuatDoa semangatkuKarib pelipur duka laraGuru lentera bahteraKuraih sinar di muka pintu-Santriwati kelas V TMI Darunnajah-IKHLASNYA MENJADI SANTRIKarya Soni KurniawanDisaat aku terlelap di malam hariYang berada dikamarYang beralaskan sebuah karpetAku ikhlas menerima apa adanyaDemi ilmu dan barokahAgar aku menjadi orang yang bergunaWalaupun aku merindukan orang tuaWalaupun aku rindu rumahAku tidak boleh putus asaAku harus kuat dan ikhlas menghadapi cobaan iniYa Allah…Berikanlah saya kekuatan dan keikhlasanUntuk mondok walaupun saya merindukan ayah dan ibuSaya ikhlasPuisi SantriOleh NNSantri...Hidupmu berselimut sepiDirimu terbelenggu di penjara suciDan diammu selalu penuh artiKarena hatimu selalu terpaut dengan Sang IlahiSantri....Kau pegang sunnah NabiSetiap hari kau baca kitab suciHidupmu selalu kau gunakan untuk ngaji.3. Puisi Tentang Hari SantriOleh NNJumat, harinya santriMereka libur tak mengajiBerbondong-bondong ke pasarNaik becak lalu lupa tak membayarKini ada hari santri selain jumatDirayakan oleh ratusan bahkan ribuan umatDi Negeri IndonesiaDiresmikan oleh Bapak Presiden dan seluruh pejabatDi Negeri IndonesiaDua puluh dua OktoberAdalah satu dari sekian saksiPerjuangan para santriMewujudkan impian negeriBack to list title ↑ puisi Tentang Hari Santri ↑4. PUISI SANTRI UNTUK NEGERIKebanggaan tersendiri untuk para santri yang telah berjuang untuk Indonesia ataupun para santri yang sedang menuntut ilmu di pondok pesantren atau para alumni-alumni pondok bangga menjadi santri karena menjadi santri mempunyai ciri khas sendiri untuk memperjuangkan agama yang telah mereka anut Untuk negeri. dan berikut adalah puisi anak santri dalam deretan bait bait puisi Santri untuk dan Bela NegaraOleh NNMelalui sejarah bangsa Indonesiakita melihat begitu banyak yang berperandalam merebut kemerdekaanSebuah peristiwa heroiktelah terjadi di negeri iniPada tanggal 22 Oktober 1945Resolusi Jihad digelorakan oleh Hasyim AsyariBersama dengan alim ulama, santri dan masyarakat SurabayaPekik takbir berkumandangmemenuhi angkasaPenjajahan harus dienyahkandan dimusnahkan dari bumi nusantaraDan puluhan tahun setelah itubangsa ini mengenang peristiwa penting tersebutdengan menandai tanggal tersebutsebagai Hari Santri NasionalRayakannamun ingatlah sejarahpeperangan antara hidup dan matipernah terjadi pada hari ituBack to list title ↑ puisi Tentang Hari Santri ↑5. PUISI SANTRI SEDIHSantri juga manusia bisa sama hal dengan orang kebanyakan punya hati dan perasaan, terkadang juga kesedihan menghampiri bagaimana tidak mereka jauh dari orang-orang yang mereka sayangi seperti ayah dan ibu, demi menuntut ilmu berikut ini adalah puisi santri menyentuh hati atau puisi santri sedih dan kata kata puisi tentang santri sedih yang ditulis anak anak santri silahkan disimak saja berikut SEORANG SANTRIOleh Ibnu Hamzah MaulanaKala hujan tak kunjung redaJutaan kata yang terukirDalam buku lapuk nan usangKala gelap tak kunjung terangBerbaur sunyi dan rindu yang mencekamAdakah lentera dan jalan untuk keluar?Tapi, senja ini penuh dengan seriLembayung merah mengusir semua rasa hampaDalam sujud ku berdo’aSetiap harapanSetiap dambaanYang ada dalam lubuk hatikuMenjadi sebuah kenyataanAtas usaha yang telah aku kerjakanMenyongsong mimpi..Pergi dari nestapa jiwa dan ragaTertatih-tatih ku melangkahTapi dalam naluri sebagai santriBergelora semangat juang yang tak pernah laraDi pojok sana ku menatap masa laluMasa lalu yang penu dengan teriakan seruling syetanTidak lagi..Tidak lagi kuikuti rayuan syetan durjanaSetiap do'a kutersungkurYaa ALLAH…Turunkanlah tafsir mimpi tentang siksaAgar hamba takut akan dosaYaa ALLAH…Mudahkanlah hamba dalam menyingkap rahasiaTentang apa itu bahagiaYaa ALLAH...Berikanlah hamba keluasan ilmu laksana samudraBerikanlah hamba gelar anak shaleh agar hamba bisa membahagiakan orang tuaYaa ALLAH…Bantulah hamba mengepakkan sayapMenuju singgasana muliaKali ini…Kali ini waktunya aku untuk meloncat menjulang tinggiMenyentuh lagit menggapai citaPeradaban akan aku genggam dalam kepalan tanganBack to list title ↑ puisi Tentang Hari Santri ↑6. PUISI TENTANG KEHIDUPAN SANTRISelanjutnya puisi untuk santri adalah puisi tentang kehidupan santri, Tentu kehidupan pada umumnya tidaklah sama dengan kehidupan Santri, karena mereka memiliki aturan tersendiriHal ini karena Lingkungan pesantren kental dengan kedisiplinan ketawadduan dan keikhlasan dalam berbagai dinamika dan latih untuk selalu mandiri. dan berikut adalah puisi tema kehidupan santri atau puisi tentang kehidupan Tempat IniOleh NAFISBerhektar-hektar ditanah sawah perbukitanBerderet-deret kamar juga bangunan-bangunan besarDisepanjang jalan,dihalaman-halaman teduh pepohonanPohon-pohon jati menjadi pondasiAngin berhembus daun-daun tebu mengusik sunyiDitengah malam terdengar tangis tertahanRiuh lantunan Al-qur’an saat fajar menjelangPagi,siang,sore,malam sepoi angin berbaur sya’ir-sya’iranDiwaktu tertentu azan dikumandangkanTerkadang jeritan dipersawahan menyuarakan bebanDitempat ini para orang tua menitipkan anaknyaDitempat ini anak-anak remaja dengan tingkah polahnyaDitempat ini orang-orang dewÊŒsa menahan hasratnyaDitempat iniTempatnya anak-anak yang terbuang,demi indahnya masa depanHanya untuk meraih ridlo SUCIOleh mulai merangkak di ujung penglihatanKetika sang dara datang menapak jalan kayanganKetika pula ia termangu dalam ketidakpastianJalan di hadapan masih sangatlah panjangTak terasa air matanya jatuhLangkahnya tersudut lalu tersimpuhMeratapi warna jingga disana yang selalu puitisMenggumam dalam, mendikte kalbunya yang memiris“Ini aku yang menyebut Nama-Mu”dalam iba senja menjelang hening malamIa sang perindu yang tersyairKaryanya syahdu dalam lantunan syair malamDialah sang pujangga yang terlemparRapat terkurung dalam keterasinganDiantara tembok-tembok batu yang mengekangMenggumam dalam, dalam penjara suci“Inilah aku yang menyebut Nama-Mu”memenjara dalam pesona senja-Mu yang puitisIa pinjam tinta jingga catatan-catatan senjaDari jernihnya hati sang pendo’aIa bagi syair-syairnya sepenuh jiwaBiar siang dan senja ini ikut merenunginyaMengekang nafsu dalam tembok-tembok batuWahai segala pujanggaDengarlah gelora senandung dalam hatinyaYang terlukis dari senja yang menjauhMembulatkan tekadnya yang mulai rapuhMenggumam dalam, dalam senandung do’a“Wahai segala pujangga”“Kutitipkan syair rinduku yang menggema”“Akan kuambil kembali esok hari”“Saat terbuka dinding-dinding batu ini”“Inilah aku yang menyebut Nama-Mu”memenjara dalam pesona senja-Mu yang puitisBulat tekadnya untuk berhijrah“Bismillahi tawakkaltu alallahLaa haula wala quwwata illa billah. to list title ↑ puisi Tentang Hari Santri ↑7. PUISI SANTRI SALAFIKarya Seleding Tentaqleapalah daya saya hanya seorang santri…Tiap harinya hanya ibadah belajar dan mengajiBukan anak yang selalu mengumbar ketenaran diriBukan pula anak yang tenar dikalangan kaum ukhtidan Bukan juga anak yang sok alim dengan kajian Kajian kitab islamiSaya hanyalah seorang santriyang setiap harinya hidup mandiriDan menjalankan semua perintah illahiBukan anak yang hidup dengan kemewahan duniawikarna saya tahu semua itu hanya titipan ilahiSaya hanyalah seorang santriyng ketinggalan zaman modern masa kiniDengan pengetahuan yang minim tentang ilmu teknolgiDan tidak tahu tentang media sosial yang digemari para muda mudi saat iniSaya hanyalah seorang santriYang tiap harinya update ibadah pada sang illahiDan mengisi kekosongan dengan mengajiBukan anak yang slalu update Dimedia tentang kejadian yang dialamiInilah saya yang mempunyai predikat santriYang belajar kajian kajian islami dipondok salafiDemi menjadi insan yang sejati dan bermanfaat dikemudian hariSemoga kami semua diakui oleh guru-guru kami kelak diakhirat nantiamiin….Demikianlah Kumpulan Puisi Tentang Santri atau Puisi Untuk Memperingati Hari Santri Nasional, baca juga puisi-puisi untuk santri yang lain diblog puisi dan kata bijak ini, semoga kumpulan puisi bertema santri yang ditulis anak santri diatas dapat menghibur dan bermanfaat.
LihatJuga. Terapan teori-teori behavioristik dalam kegiatan muhadharah: studi kasus di Tarbiyatul Muallimien Al-Islamiyah Pondok Pesantren Al-Amien Prenduan Sumenep Madura / Arie Muhammad Dliyauddin oleh: Dliyauddin, Arie Muhammad Terbitan: (2019) ; Penerapan Prinsip Belajar Behavioristik dalam Kegiatan Muhadharah Di Tarbiyatu Muallimien Al-Islamiyah Pondok Al-Amien Prenduan Sumenep Madura
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Pesantrenku ...Tempatku mendapatkan pelajaranDididik menjadi pribadi lebih baikTempat meresap ilmu agamaPesantrenku ...Tempat indah dan damaiMenghasilkan orang-orang cinta ilmuRuang sederhana namun kaya pengetahuanTak banyak ramai tapi lekat adabPesantrenku ...Memang beda dari sekolah lainnyaTapi ciri bedanya membanggakanDi sini kutemukan banyakDan di luar ada yang kurang Pesantrenku ...Belajar di sana membuat jiwa ini akrab dengan ilmuDidikan dan bimbingan tak pernah lepasTuk temukan jati diri sejati Pesantrenku ...Tiada seberharga dirimu dari seluruh tempat yang kutemuiMengenal guru-guru nan santunTiada keluh, tiada lelah mendidikAgar lebik baik dan mandiriPesantrenku ...Nurul Falah, cahaya kemenanganCahaya ilmu pengetahuanDari pelajaran dan pengajaranMenerapkan ajaran muliaDari tuntutan IslamIslam yang rahmatan lil'alaminBorongganjeng, 2 Februari 2019Dini AuliaSantriwati Kelas XI IPA MA PP. Nurul Falah Lihat Puisi Selengkapnya
Pondokpesantren pada dasarnya merupakan arti pendidikan yang melaksanakan beragam kegiatan pembelajaran agama Islam bagi santri, dibawah bimbingan atau asuhan kyai yang juga tinggal atau bermukim dalam satu lokasi yang sama. Sehingga pesantren menjadi lembaga pendidikan paling tua di Indonesia yang telah memberikan kontribusi penting dalam mencerdaskan kehidupan bangsa.
Ilustrasi Santri hidup menjadi seorang santri memiliki cerita dan kesan tersendiri bagi saya yang pernah tinggal di Pondok Pesantren, pengalaman yang mungkin gak bisa dilupakan semasa hidup saya. Hiruk pikuk perjalanan menjadi seorang santri tentu memberikan warna yang berbeda, karena banyak sekali cerita yang ga bisa saya dapatkan ketika hidup di luar lulus dari Sekolah Dasar saya memang ingin sekali mondok biar pinter ilmu agama katanya hehe, walaupun banyak sebagian orang yang menganggap pondok itu seperti penjara yang mengekang kebebasan dan banyak sekali peraturannya. Bagi saya pondok memang penjara, tapi penjara suci hehehe..Alhamdulillah nya orang tua pun mengabulkan keinginan saya untuk mondok setelah lulus dari Sekolah Dasar. Akhirnya saya dan orang tua saya melakukan survei dari beberapa referensi Pondok Pesantren, mulai yang terdekat sampai yang jauh, dari mulai pondok salafy hingga survei ke beberapa tempat saya mendapatkan tempat Pondok Pesantren modern yang saya pikir sepertinya saya cocok di tempat ini dan saya akan nyaman berada di tempat ini, tempatnya tidak jauh dari rumah kok, jaraknya hanya berkisar 1 jam dari harinya tiba saya berangkat ke Pesantren diantar oleh keluarga besar. Hari pertama ke dua hingga bertahun-tahun hidup di pesantren, saya sangat merasa nyaman dan betah karena mondok adalah kemauan saya sendiri tapi sebenernya walaupun tekad saya untuk mondok sangat tinggi tetap saja ada sedikit hawa pengin pulang ke rumah berada di pesantren selama 6 tahun, mulai dari SMP hingga SMA. banyak sekali pengalaman serta kesan yang saya dapat selama di pesantren, bagi saya pondok pesantren memberikan pelajaran yang sangat berarti. Hidup di pesantren mengajarkan saya bagaimana hidup mandiri, jauh dari orang tua, adik, saudara, bahkan kerabat yang selalu di pondok pesantren saya tidak merasakan kasih sayang secara langsung dari orang tua, namun istimewanya di pondok pesantren kita begitu merasakan kasih sayang dan kebersamaan dengan teman-teman yang sudah seperti keluarga di pondok sangat padat, mulai dari jam 3 pagi bangun untuk salat malam, dilanjut ke masjid untuk salat berjemaah subuh, setalah itu bersiap-siap untuk ke sekolah, kebetulan pondok pesantren yang saya tempati adalah pondok pesantren modern jadinya ada sekolahnya, sepulang sekolah saya rapi-rapi untuk persiapan mengaji sore. Ya sebenernya hidup di pondok itu enak, cuma belajar, sekolah, ngaji, makan, tidur hehe tapi banyak banget orang yang gak betah tinggal di pesantren termasuk saya yang punya tekad kebersamaan, di pesantren kebersamaan antara santri sangat kuat. Saya ingat, jika waktu dijenguk tiba ketika ada orang tua santri yang datang untuk mengunjungi anaknya, pasti wali santri tersebut membawakan nasi untuk anaknya serta santri lainnya yang tinggal sekamar. Dari bungkusan itulah kebersamaan santri sangat terlihat, sebelum makan kami menyatukan bungkusan nasi itu menjadi satu sehingga bisa makan sama-sama, sampai berebut karena saking ramainya, tapi itu sudah menjadi hal biasa sehingga menjadikan sebuah kebersamaan semakin terus berjalan hingga akhirnya saya lulus dari pondok pesantren. Suka dan duka, pahit manis sudah saya rasakan selama mondok 6 tahun. Saya bangga hidup di pesantren karena di pesantren saya sedikit tahu ilmu agama. Saya bangga hidup di pesantren karena di pesantren saya diajarkan untuk hidup bangga hidup di pesantren karena saya bisa merasakan nikmatnya kebersamaan yang tidak bisa saya dapatkan ketika hidup di luar. Saya bangga hidup di pesantren karena saya dididik untuk menjadi insan yang islami. Dan saya bangga hidup di pesantren karena dari pesantren saya tahu bahwasanya ilmu dunia serta akhirat harus seimbang agar tak salah melangkah.
Paramantan preman yang sebelumnya menjalani hidup tanpa arahan agama, kini dibina di pondok pesantren tersebut untuk memulai awal kehidupan yang baru. Dalam Kegiatan tersebut, hadir perwakilan PT Bank Mega Syariah, Dian Andriyani selaku Area Manager JKT 2 dan Amanada Jesica selaku Sub Branch Manager. Sementara dari Laznas Yakesma, dihadiri
SAYU YANG KESEKIAN By Ahmozy Kebumen Hari berganti, Pagi beralih siang, Siang beralih malam, Dan manusia juga potensi seperti itu, Berubah, Dengan hati-hati harusnya melangkah lagi, Mengenang kegelisahan hati, Mengharap nanti, Semoga Engkau bersedia saat ku harus kembali, Tapi hati haruslah sabar menahan diri, Sebab, saya tak tau hatimu masihkah memiliki, atau Hanya seutas hati yang diam namun tanpa ilahi, Manusia selalu potensi, Saat sakit, Kepala seperti tertusuk jarum yang semakin dalam menusuk, Tubuh terasa panas seperti matahari yang kehilangan pohon, dan Teduhnya, Begitulah wajar manusia, Dada terasa perih menelan sesuatu yang termakan, Termasuk kepedihan yang bisa tertelan, Tentang hubungan kita yang di pisahkan, Karena keadaan, Namun, sayu yang kesekian ini, Semoga tak menjauhkan dari ridho Tuhan, Karena manusia selalu potensi, Sejak kita melangkah, Sesuatu yang sulit terlupakan pasti, Entah tangan lembutnya, Senyum manisnya, Paras cantiknya, dan Semua tentangnya yang gemulai, Padahal dekat dengannya, Begitu mendamaikan hati, Manusia selalu potensi, Kemanapun langkah tertuju, Selalulah bawa batangnya, Kalaupun sempat terlupa, Itu akan membawa kita merupa bayang yang pernah kita pejamkan, Kita tak pernah tau apa yang Tuhan rencanakan, dan Bisa dipastikan, Manusia selalu potensi, Di balik sakit, Di balik kisah, Di balik kata-kata, Di balik do'a-do'a, atau Di balik sayu yang kesekian, Entah siapa nanti yang menjadi pemenangnya, Semoga tetap karena Ridha ya, Bukan karena sakit, Kisah, Kata-kata, ataupun Sayu yang kesekian.
Tetaplahberjuang! Tetaplah berkilau untuk dunia. Jangan pantang mundur. Lawan semua rintangan yang datang. Hanya karena perpisahan. Mungkin, jasadku tidak bisa slalu disampingmu. Namun, percayalah sobat! Semangatku dan jiwaku selalu ada disampingmu. hasil karya santri kelas 1 MTs, Ira Damayanti.
Home Humaniora Minggu, 11 Juni 2023 - 1245 WIBloading... Diskusi buku berjudul Era Ketika Agama Menjadi Warisan Kultural Milik Bersama Sembilan Pemikiran Denny JA soal Agama di Era Google 2023 karya Ahmad Gaus AF di Aula Pesantren Universal, Jumat 9 Juni 2023. Foto/Istimewa A A A BANDUNG - Lagu Ya Lal Wathon dan salawat bergema di Aula Pondok Pesantren Mahasiswa Universal, Bandung. Sebelumnya, para mahasantri sebutan untuk para mahasiswa/i yang mondok di pesantren tersebut dengan khidmat menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya. Itu adalah rangkaian acara pembukaan untuk mengawali diskusi buku berjudul Era Ketika Agama Menjadi Warisan Kultural Milik Bersama Sembilan Pemikiran Denny JA soal Agama di Era Google 2023 karya Ahmad Gaus AF di Aula Pesantren Universal, Jumat 9 Juni 2023. Baca Juga Muhamad Maksugi dari UIN Bandung yang mendampimgi Ahmad Gaus sebagai pembicara malam itu mengatakan bahwa mahasiswa adalah harapan bagi tumbuhnya lapisan generasi masa depan yang akan membawa atmosfer baru dalam kehidupan beragama. Gagasan Denny JA dalam buku yang sedang didiskusikan ini dapat menjadi pegangan untuk membangun atmosfer tersebut. Sebab, ia menawarkan pandangan baru dalam melihat hubungan antaragama di Indonesia.“Pemikiran Denny JA bahwa agama-agama adalah warisan kultural milik bersama umat manusia, memberi tawaran baru tentang bagaimana kita memperlakukan agama-agama yang lain di luar agama kita sendiri,” ujar Maqsugi yang mengaku sering membaca karya-karya Denny JA dalam bentuk puisi dikutip Minggu 11/6/2003. Anggota Pembina Dewan Santri Universal yang juga pegiat sastra itu menjelaskan bahwa pandangan keagamaan Denny JA sejalan dengan misi Pesantren Universal yang menerapkan sistem pendidikan transformatif-emansipatoris berbasis empati, toleransi, semangat perubahan, dan pemberdayaan yang berorientasi mewujudkan kemashlahatan universal. Perspektif yang MencerahkanDalam pemaparan bukunya, Gaus mengatakan rumusan Denny JA bahwa agama-agama adalah warisan kultural milik bersama umat manusia, bukan sekadar retorika keagamaan melainkan sebuah pencerahan yang benar-benar dibutuhkan saat ini. “Rumusan itu sangat kuat. Rumusan itu mengubah perspektif tentang hubungan antaragama yang selama ini cenderung dilihat dalam bingkai teologi atau keimanan. Rumusan itu mampu menerobos tembok pembatas antaragama yang sudah terbangun berabad-abad,” tegas penulis yang juga peneliti dari CSRC UIN Jakarta tersebut. Sejarah agama, lanjutnya, didikte oleh teologi eksklusif yang menyingkirkan orang lain. Memandang yang lain sebagai musuh abadi yang harus dimusnahkan. Maka lahirlah teologi kebencian yang dipeluk bukan hanya oleh kaum ekstremis dan teroris melainkan juga oleh mereka yang mendukung dan mengamini secara diam-diam tindakan para teroris itu. denny ja agama hubungan antar agama Baca Berita Terkait Lainnya Berita Terkini More 3 menit yang lalu 4 menit yang lalu 7 menit yang lalu 24 menit yang lalu 44 menit yang lalu 47 menit yang lalu
Puisialam tentang gunung,cinta,renungan dan keind. Puisi doa di bulan muharram denmas bagus Tembang
Berikut ini adalah puisi tentang kehidupan Pesantren dengan judul puisi pondok pesantren cintaku. bagaimana kisah cerita kehidupan di pesantren dalam bait puisi pesantren yang ditulis oleh anak bercerita seperti puisi santri menuntut ilmu dan puisi renungan santri ataukah berkisah seperti dalam kata kata puisi tentang santriwatiUntuk lebih jelasnya puisi tentang kehidupan di pondok pesantren dan prihal puisi santri Indonesia disimak saja puisi karya anak santri dalam puisi pondok pesantren cintaku dibawah PESANTREN CINTAKUKarya WahyudinurDari rimah aku bertujuan kepondokUntuk mencari ilmu danmenghilngkan kebodohandi pondok…Kumeninggalkan orang tuaalat elektronik dan meninggalkan pacar kitaDi pondok…kita mengaji kitab kuningbukan novel bukan komikyang sering kita baca dirumahKita bestel tiap bulandan kita di pondok….harus rajin, semangat, tekun dan sabar dalam menghapitnyaKita dirumahmakan ayam, burger, pitza, dan lain-lain tapi di pondok….Kita hanya makanoreg, tahu, oncom,tongkol, telur di pondok….Kita harus punya tatakramadan akhlakul karimahdan harus saling kenal mengenalDi pondok….harus menghargai kiyai,orang yang lebih tua dari kita di pondok……itu harus belajar, sholat jama’ahngaji di kiyai atau ustadzdi pondok…….kita harus mentaati tata tertibYang ada di pondokkalau kita pulang,…..wajib izin dahulu kepada kiyaipengasuh atau ketua pondok"Feb, juga Kumpulan puisi hari santri nasional terbaikDemikianlah puisi tentang kehidupan pesantren dengan judul puisi pondok pesantren cintaku, baca juga puisi perpisahan pondok pesantren atau puisi tentang pondokku yang telah diterbitkan sebelumnyaSemoga puisi tentang kehidupan pesantren berjudul pondok pesantren cintaku dapat menghibur dan menginspirasi untuk menulis puisi tentang santri masa depan atau puisi tentang mondok.